Sabtu, 11 Juni 2011

EVAPOTRANSPIRASI

        Evapotranspirasi adalah jumlah uap air yang dilepas kembali ke atmosfer baik yang berasal dari penguapan (evaporasi) maupun yang berasal dari tumbuhan dan makhluk hidup lainnya (transpirasi). 
        Evaporasi adalah proses pertukaran molekul air dipermukaan menjadi molekul uap air diatmosfir melalui kekuatan panas. Evaporasi dapat terjadi pada sungai, danau, laut, reservoir (permukaan air bebas), serta permukaan tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya evaporasi yakni Radiasi matahari, Angin, lembaban, suhu (temperatur).
       Transpirasi, semua jenis tanaman memerlukan air untuk kelangsungan hidupnya, dan masing-masing tanaman berbeda kebutuhannya. Hanya sebagian kecil air yang tinggal didalam tubuh tumbuh-tumbuhan, sebagian dari padanya setelah diserap oleh akar-akar dan dahan-dahan akan ditranspirasikan lewat bagian tubuh tumbuh-tumbuhan yang berdaun.
        Faktor-faktor yang mempengaruhi Evapotranspirasi adalah suhu air,suhu udara, kelembaban, kecepatan angin, tekanan udara, sinar matahari.

Jumat, 10 Juni 2011

Save To PDF


        Adakalnya kita ingin menjaga ke orisinilan tugas maupun laporan kita, salah satu caranya yaitu mengubah ke format PDF. Pengubahan format docs, doc, pptx, ppt, xls atau format semua format microsoft office ke PDF ternyata dapat dilakukan menggunakan microsoft word office, namun dengan tambahan plugins atau program tambahan sehingga mengaktifkan SaveAs to pdf. Software atau program kecil ini memang merupakan program bantuan ke microsoft office untuk menyimpan ke format PDF.

Program ini dapat anda download disini: 


Kamis, 09 Juni 2011

EDIT ICON

        Betapa senangnya melihat icon folder pada komputer kita bergambar wajah kita, hal tersebut ternyata dapat diwujudkan dengan mengubah ekstensi *bmp (langsung direname) menjadi ekstensi *ico, namun untuk beberapa ekstensi cukup sulit, salah satu caranya yaitu menggunakan aplikasi edit icon 'Greenfish'. Icon dapat dibuat dengan cara meresize terlebih dahulu ukuran gambar maksimal 256x256 pixel, biasanya saya meresize menggunakan ACDsee. setelah teresize buka file gambar tersebut dengan program edit icon tadi, untuk menghapus latar dapat langsung dihapus sedemikian rupa dan tahap terakhir save as dengan format *ico lalu tadaaa... selesai deh. 
        Program edit icon Greenfish ini dapat kamu download disini:
namun program tersebut harus diekstrak terlebih dahulu menggunakan winRAR, dapat didownload disini:

Senin, 06 Juni 2011

ALAT METEOROLOGI PERTANIAN


        Sebagai makhluk hidup, manusia, tumbuhan maupun hewan pada kehidupan sehari-hari dapat merasakan adanya temperatur, kelembaban udara, angin, sinar matahari, curah hujan, dan evaporasi, kesemua hal tersebut adalah anasir iklim. Pengukuran anasir iklim dianggap penting karena menjadi bahan pertimbangan dalam rancang bangun bangunan, bahan pakaian, penerbangan, pelayaran, jenis pangan yang dikonsumsi dan aktivitas sosial budaya, serta untuk bidang pertanian antara lain iklim akan mempengaruhi jenis tanaman, jadwal tanam dan teknik budidaya.
         Klimatologi adalah ilmu yang membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan cuaca termasuk interpretasi statistik record-record cuaca jangka panjang terhadap waktu gambaran lokal dari cuaca dengan perhitungan-perhitungan radiasi matahari, angin, curah hujan, temperatur rata-rata bulanan serta harian, temperatur maximum ataupun minimum, serta penguapan (Wanny, 1983).

Perbedaan Cuaca dengan Iklim     
         Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbedabeda untuk setiap tempat serta setiap jamnya, sedangkan iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.

Jenis-Jenis Peralatan Meteorologi
       Jenis-jenis peralatan meterologi pertanian yang terdapat di stasiun agroklimat yaitu:
1)        Ombrometer otomatis tipe jungkat-jungkit berfungsi untuk mengukur curah hujan secara otomatis.   
2)        Ombrometer Manual juga berfungsi untuk mengukur curah hujan.
3)        Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin.
4)        Cup anemometer berfungsi untuk mengukur total kecepatan angin yang melewati titik observasi melalui mesin.
5)        Hair higrograf adalah alat pengukur kelembaban udara.
6)       Psychrometer (termometer bola basah dan bola kering) juga berfungsi untuk mengukur kelembaban udara.
7)        Termohigrograf berfungsi untuk mengukur kelembaban udara.
8)        High volume sampler sebagai alat pengukur kadar polutan atau debu di udara.
9)        Pan evaporimeter adalah alat untuk mengukur nilai evaporasi atau penguapan.
10)   Thermograf merupakan suatu alat yang dapat mencatat suhu secara otomatis terdiri dari dua logam yang mempunyai koefisien pengembangan yang berbeda.
11)    Bimetal actinograf berfungsi untuk mengukur penyinaran matahari.
12)   Campbel stokes memiliki fungsi untuk mengukur lama penyinaran matahari. Terdapat kertas pias berfungi untuk perekam jejak.
13)   Luxmeter adalah alat yang mengukur intensitas cahaya. Alat ini terdiri dari penangkap radiasi yang berfungsi untuk menangkap radiasi sinar matahari, kabel yang berfungsi untuk mengirim informasi dari penangkap radiasi ke body atau layar, dan tampilan pada body yang berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran.
14)    AWS (Auto Weather Station) adalah peralatan atau sistem terpadu yang di desain untuk pengumpulan data secara otomatis dan diproses agar pengamatan menjadi lebih mudah. Alat ini terdiri dari Cup Anemometer yang berfungsi untuk mengukur kecepatan angin, Petunjuk arah mata angin berfungsi untuk mengetahui kemana arah angin berhembus, Phsycometer yang berfungsi untuk mengukur kelembaban udara, sensor pengukur intensitas cahaya matahari, ombrometer yang berfungsi untuk mengukur curah hujan, pan evaporimeter yang berfungsi untuk mengukur penguapan, dan data loger yang berfungsi untuk menyimpan data.

Untuk lebih lengkapnya, baik mengenai mekanisme kerja alat, prinsip pembacaan alat, kelebihan dan kekurangan dapat didownload pada laporan saya disini:

Mengenai bagian-bagian alat dan gambar pendukung, didownload pada laporan saya disini: 

Minggu, 05 Juni 2011

BRIKET

        Selaras dengan perkembangan jaman maka kebutuhan akan bahan bakar semakin meningkat yang tidak dapat diimbangi dengan ketersediaan bahan bakar fosil. Ketergantungan akan bahan bakar fosil ini dapat ditekan dengan memulai menggunakan bahan bakar alternatif seperti briket yang diperoleh dari bahan dasar biomassa hasil limbah industri. Pemberiketan merupakan usaha meningkatkan densitas suatu biomassa yang sebelumnya memiliki nilai densitas yang rendah guna menurunkan persoalan penanganan seperti penyimpatan. Pembriketan ini dapat dikatakan ramah lingkungan karena selain dapat menggantikan bahan bakar fosil juga dapat membantu memproses untuk mengurangi limbah dilingkungan sekitar.

        Briket merupakan bahan bakar padat yang mempunyai nilai kalori yang tinggi, dan dapat menyala dalam waktu yang lama dan umumnya memiliki bentuk yang seragam. Densifikasi biomassa menjadi briket bertujuan untuk meningkatkan densitas dan menurunkan persoalan penanganan seperti penyimpanan dan pengangkutan. Secara umum densifikasi biomassa mempunyai beberapa keuntungan:
1. Menaikkan nilai kalori per unit volume.
2. Mudah disimpan dan diangkut.
3. Mempunyai ukuran dan kualitas yang seragam.

        Teknologi briket dapat dibagi menjadi tiga bagian, pertama pembriketan dengan tekanan tinggi, kedua pembriketan tekanan sedang dengan pemanas, dan ketiga pembriketan pada tekanan rendah dengan perekat. Teknologi tersebut sudah banyak dipakai untuk memanfaatkan biomassa atau limbah pertanian menjadi sumber energi terbarukan, antara lain briket dari sekam padi, serbuk gergaji, ampas tebu, kulit kacang.

        Briket dibagi menjadi dua yaitu briket karbonisasi dan non karbonisasi. Kedua briket ini dibedakan dari tahap awal pembriketan, dimana pada briket karbonisasi bahan atau biomassa diawali dengan pirolisa dahulu atau pengarangan berbeda halnya dengan briket non karbonisasi, dimana bahan yang akan dibriketkan tanpa ada proses pengarangan dahulu. Selanjutnya tahap pembriketan dua jenis briket tersebut hampir sama dengan tahap persiapan bahan, pencampuran, pencetakan atau pengepressan dan penjemuran.

Pembuatan Briket
        Tahap pertama yaitu persiapan bahan. Persiapan bahan meliputi persiapan bahan yang telah dihaluskan dan persiapan binder atau perekat cetakan.  Persiapan bahan diawali dengan penghalusan atau penghancuran biomassa/arang, kemudian arang tadi diayak dengan menggunakan ayakan. Tujuan pengayakan memperoleh serbuk-serbuk yang seragam. Persiapan binder atau pembuatan binder diperoleh dengan memasak kanji ditambah air hingga diperoleh cairan lengket sebagai perekat. Cairan lengket tersebut merupakan campuran tepung kanji dan air yang telah mengental. Hal ini disebabkan adanya proses hidrolisa. Mengentalnya campuran tepung kanji dengan air disebut gelatinasi. Setelah penghalusan serbuk dan persiapan perekat siap, kemudian dilanjutkan ketahap berikutnya.

         Tahap kedua yaitu pencampuran. Pencampuran dilakukan pada hasil bubuk halus arang dengan perekat. Pencampuran ini harus merata agar hasil briketnya dapat lebih bagus. Pemberian perekat atau binder diusahakan sedikit hanya untuk melekatkan saja karena sifat binder ini dapat mengurangi nilai efisiensi pembakaran dari briket tersebut. Sedangkan apabila perekat terlalu sedikit dengan tekanan yang rendah sekali maka hasil pembriketan mudah retak bahkan hancur. Setelah proses pencampuran selesai, kemudian dilakukan tahan selanjutnya yaitu tahap pencetakan briket. 

        Tahap ketiga yaitu pencetakan atau pengepressan briket dengan alat press. Tahap ini dilakukan dengan memasukan hasil campuran arang dengan perekat ke dalam cetakan yang kemudian ditekan menggunakan alat tekan. Kemudian, dilakukan penekanan dengan menggunakan alat tekan. campuran tadi ditekan sampai mampat, kemudian hasilnya dikeluarkan dari dalam cetakan selanjutnya masuk ketahap selanjutnya yaitu penjemuran. 

        Tahap terakhir yaitu penjemuran. Tujuan penjemuran agar kadar air dalam briket tersebut turun. Penjemuran dapat dilakukan dengan bantuan sinar matahari dan menggunakan oven. Penggunaan sinar matahari lebih menghemat biaya karena tersedia selalu namun suhu tidak dapat dikontrol, sedangkan dengan menggunakan oven suhu dan waktu dapat dikontrol. Semakin kecil kadar air yang terkandung dalam briket, maka kualitas briket akan semakin bagus karena nilai kalor briket tersebut akan semakin besar.

Faktor Kualitas dan Sifat Briket 
        Kualitas briket sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, antara lain bahan baku briket, bahan tambahan dalam briket, pengaruh kerapatan, kemampuan daya tahan terhadap tekanan. Bahan baku briket yang digunakan akan mempengaruhi kualitas dari briket tersebut. Semakin kering bahan yang digunakan, maka kadar air yang terkandung dalam briket akan kecil sehingga akan mampu memberikan hasil bakar yang tinggi. Bahan tambahan yang digunakan untuk pembuatan briket, juga turut serta dalam kualitas pembakaran briket tersebut. Apabila jumlah kandungan air dalam campuran briket tinggi akan mengurangi hasil bakar briket tersebut. Kerapatan juga dapat mempengaruhi hasil dari briket tersebut. Kerapatan merupakan perbandingan antara berat dengan volume. Bentuk struktur dari bahan briket yang digunakan mempengaruhi kerapatan dari briket itu sendiri. Semakin halus bahan briket yang digunakan, maka nilai kerapatannya akan tinggi karena ikatan-ikatan antar bahan semakin baik. Namun, semakin kasar bahan yang digunakan untuk briket maka nilai kerapatannya akan semakin kecil. Kerapatan yang semakin tinggi, akan menyebabkan berkurangnnya rongga udara yang ada dalam briket sehingga briket mampu menghasilkan hasil bakar yang maksimal.  

          Sifat-sifat yang dimiliki oleh briket yaitu hidroskopis, nilai kalor, berat jenis serta kekerasan briket tersebut. Briket arang bersifat hidroskopis karena bahan dasar pembuat briket adalah arang yang terbuat dari kayu dan dibakar tanpa adanya oksigen sehingga hanya mampu membuat kayu tersebut terbakar namun tidak keseluruhan. Karena dibakar maka mampu mengurangi kadar air dalam kayu sehingga lebih kecil daripada kadar air di udara. Nilai kalor pada briket arang sangat dipengaruhi oleh kerapatan briket arang tersebut. Semakin tinggi nilai kerapatan briket tersebut, maka akan semakin meningkatkan nilai kalor yang ada pada briket tersebut. Apabila kerapatan briket tersebut rendah, maka akan menurunkan nilai kalor yang ada pada briket tersebut. Untuk kekerasan briket, briket akan berkualitas lebih baik pada briket yang memiliki kekerasan yang lebih tinggi, karena pada briket yang memiliki kekerasan rendah akan mudah rapuh saat pembakaran.
Untuk lebih lengkapnya, info briket ini dapat di download disini: 

Jumat, 03 Juni 2011

si Planktonz


     Untuk postingan kali ini aku ingin menjelaskan secara singkat, kenapa sih aku menggunakan judul blog dengan nama si Planktonz?, bukan itu ! tebakan anda salah hehe.

     Sebenarnya berawal dari nama facebookku paling awal dulu, yaitu "azrai planktonz" haha jaman-jaman alay jadi ditambahi z, dan disamping ini propict ku dulu, mengingat sendiri ternyata makhluk kecil ini sangat bermanfaat lho, terutama kehidupan air baik asin maupun tawar. dan awal kuliah aku sangat kagum dengan makhluk ini, aku berfikir dia merelakan dirinya dimakan untuk kehidupan lebih baik makhluk lain, ya walaupun pada dasarnya itu memang normal dalam piramida makanan, oya ada satu lagi, saat ini plankton udah mulai diolah besar-besarn lho untuk dijadikan bahan bakar minyak.

     Oleh kisah diatas, makanya slogan blog ini " Walau dipandang kecil, diharapkan dapat bermanfaat besar" yaa, intinya untuk saat ini, aku ingin menjadi bagian yang bermanfaat buat orang lain, walaupun nantinya aku gak akan dikenang (karena kecil bagai plankton tadi), aku akan senang karena disitu ada kata belajar untuk ikhlas dan itu yang ku cari. bermanfaat disini, aku akan membantu mereka bila itu aku mampu, atau paling tidak aku membiasakan diri untuk berbicara yang dapat membangun mereka dengan kata-kata sugesti seperti, sukses ya, semangat dong, ayo senyum. walaupun itu kecil, sebenarnya itu berpengaruh besar untuk pikiran manusia lho *menurut ku.