terdidik dari mereka yang mengalah
tumbuh berbeda merasa seperti batu
keras, keras kepala, kepala batu
merasa terdidik lebih dari yang lebih
menjadi jiwa mementingkan diri sendiri
berfikir salah kepada mereka yang mengalah
hingga saat terpisah menjadi diri yang lemah
terpisah, terkurung jauh dari halaman
bingung seperti lupa cara berjalan
lari dan ingin bertopeng diderasnya hujan
teruslah teriak jiwa egois akan kelelahan
saat sadar mata mulai terbiasa melihat
yang teringat hanya mereka yang mengalah
mengaku lemah hingga senyum mereka tiba
teringat apa yang dipinta, aku harus selalu berguna
hidup baru ini seperti jalan menanjak diakhiri jurang
terus menanjak membuat lemah akan kesombongan
tak menyadari ujung jalan, membuat diri mulai terjatuh
rasanya ingin tersangkut agar tidak jatuh lebih jauh
berharap tersangkut, untuk memanjat lagi walau terlambat
keinginan memanjat terus dan terus hingga keujung jalan tadi
membuat pagar peringatan agar tidak ada lagi yang terlambat
jangan menangis dan jangan menghilang
walau terlambat sering dianggap menghilang
anggap saat terjatuh tadi dapat memberi gambaran kepada mereka betapa beratnya jatuh. ketakutan, menumpuk beban yang sangat menguras tenaga. tapi disaat itu banyak yang harus dipelajari dan kita bebas melihat yang selama ini belum terlihat. melihatlah dari mereka yang terlambat dan mereka yang tercepat. itu akan membuat kita tetap tenang.
ketenangan, kepercayaan, keberhasilan, kebahagiaan, kematian.
0 komentar:
Posting Komentar