telahir disekitar senyuman
terdidik dari mereka yang mengalah
tumbuh berbeda merasa seperti batu
keras, keras kepala, kepala batu
merasa terdidik lebih dari yang lebih
menjadi jiwa mementingkan diri sendiri
berfikir salah kepada mereka yang mengalah
hingga saat terpisah menjadi diri yang lemah
terpisah, terkurung jauh dari halaman
bingung seperti lupa cara berjalan
lari dan ingin bertopeng diderasnya hujan
teruslah teriak jiwa egois akan kelelahan
saat sadar mata mulai terbiasa melihat
yang teringat hanya mereka yang mengalah
mengaku lemah hingga senyum mereka tiba
teringat apa yang dipinta, aku harus selalu berguna